Roti
Melinjo Asmorobangun
Menjelang
lebaran, toko-toko, swalayan hingga pasar tradisional memajang beraneka macam
jajanan khas lebaran seperti kue-kue, permen, kacang, keripik dan lain
sebagainya. Jika Anda merasa bosan dan membutuhkan hidangan lebaran yang unik,
Anda bisa mencoba roti melinjo. Roti yang berbahan dasar tepung ini memilik
keunikan yaitu jika dimakan akan terasa kriuk-kriuk gurih emping melinjo.
Jika Anda ingin
mencobanya, Anda bisa mendapatkan roti melinjo di pusat oleh-oleh di Kabupaten
Kediri seperti GTT, Goekil dan beberapa supermarket di Kota Kediri dengan harga
yang sangat terjangkau.
Ainur Rozi (49),
Produsen Roti Melinjo asal Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri
kepada tim dari Dinas Kominfo menuturkan bahwa usaha roti melinjo ini berawal
dari ketidaksengajaan. Istri Ainur Rozi yang bernama Suryani (45) memiliki hobi
yang suka membuat berbagai olahan roti.
Setelah Roti
Melinjonya mulai dikenal oleh para tetangga dan Mantri Pertanian, Rozi mulai
mendapatkan undangan dari Dinas Pertanian untuk mendapatkan pembinaan.
“Setelah itu
akhirnya kita sering dapat motivasi dari dinas, diundang Dinas Pertanian,
ketemu sama teman-teman UKM, pertama kali kita gabung di Paguyuban UKM Kelud Mandiri.
Di sanalah saya mulai membuka mata bahwa ternyata saya ini masih kecil untuk
ukuran UKM. Setelah mendapat masukan, motivasi dan dorongan dari teman-teman.
Alhamdulillah saya merasa termotivasi, terus akhirnya kita niatkan untuk
besarkan ini menjadi produk keluarga,” Urai Rozi.
“Dulu roti
dibungkus mika, dititipkan di toko-toko sebelah, seminggu sudah habis akhirnya
semakin meluas, bahkan toko-toko sampai pesan agar pasokan jangan sampai telat.
Sekarang ini untuk pasar lokal sudah merambah kepung, puncu dan kandangan.
Sedangkan untuk luar kota sudah merambah Pusat Oleh-Oleh di Batu, Malang, Solo,
Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bondowoso, Semarang dan Jakarta” Terang Rozi Rozi.
Rozi memberi
merk roti melinjo miliknya dengan nama Asmorobangun. Alasannya karena dia ingin
mengangkat nama desanya dan juga nama tersebut khas dan sudah dipatenkan
menjadi merk roti melinjonya.
Selama bulan
puasa ini, Rozi yang dibantu oleh 5 orang karyawan bisa memproduksi 84 toples
roti melinjo dalam sehari. Kendalanya ada di kapasitas produksi yang masih
kecil karena semua harus dikerjakan secara manual tidak bisa menggunakan mesin.
“Semua serba
manual, bahannya tidak mau adaptasi dengan cetakan stainless, kuningan itu nggak mau. Lengket, jadi di sana itu ada
emping, jadi kalau dicetak itu empingnya nonjol, akhirnya lubang-lubang. Tetapi
Kalau pake tangan, itu tahu emping melinjonya muncul atau nggak,” Kata Rozi.
Kendala lain
yang dihadapi Rozi adalah mahalnya harga bahan baku. Harga gula dan Melinjo menjelang
lebaran ini sangat mahal.
Komposisi Roti
Melinjo Asmorobangun adalah tepung, melinjo, gula, telur, minyak kelapa,
margarin, dan pewarna makanan. Harganya pun tergolong murah tetapi rasanya
sangat unik.
“Untuk kemasan
Mika harga 7500, Untuk kemasan kotak di pusat oleh-oleh 17.000, untuk kemasan
toples edisi lebaran harga 25.000,” Kata Rozi.
Selain membuat
Roti Melinjo, Rozi juga melayani pesanan roti kelapa, kacang, kastangel dan
roti salju. (kominfo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar